Air tak selalu jernih,
Begitu juga ucapanku.
Kapas tak selalu putih,
Begitu juga hatiku.
Langit tak selalu biru,
Begitu juga hidupku.
Jalan tak selalu lurus,
Begitu juga langkahku.
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1435 H
MINAL AIDZIN WALFAIDZIN
Mohon Maaf Lahir dan Batin
Begitu juga ucapanku.
Kapas tak selalu putih,
Begitu juga hatiku.
Langit tak selalu biru,
Begitu juga hidupku.
Jalan tak selalu lurus,
Begitu juga langkahku.
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1435 H
MINAL AIDZIN WALFAIDZIN
Mohon Maaf Lahir dan Batin
Alhamdulillah, Senangnya masih bisa merasakan bulan suci Ramadhan dan dapat menjalankan ibadah sholat Idul Fitri. Sungguh hari kemenangan bagi umat beragama islam.
Melahirkan kembali jiwa-jiwa baru sebagaimana Allah swt. memberikan Ruh kepada raga dalam rahim seorang ibu yang kemudian lahir sebagai manusia suci, seorang bayi.
tapi kali ini aku merayakan Iduk Fitri diusiaku yang sudah dewasa, 17 tahun.
Idul Fitri adalah hari dimana semua umat muslim sangat menunggunya, termasuk aku. Menurutku Idul Fitri itu adalah hari yang bahagia. Dimana semua orang bersih, terampuni dari dosa, saling berlomba-lomba berbuat kebaikan. Tentunya saling berlomba-lomba juga memakai baju baru, hehehe. Tidak lupa juga Idul Fitri itu hari banyak rezeki, dan banyak makanan tentunya. Pastilah sangat ditunggu-tunggu.
Melahirkan kembali jiwa-jiwa baru sebagaimana Allah swt. memberikan Ruh kepada raga dalam rahim seorang ibu yang kemudian lahir sebagai manusia suci, seorang bayi.
tapi kali ini aku merayakan Iduk Fitri diusiaku yang sudah dewasa, 17 tahun.
Idul Fitri adalah hari dimana semua umat muslim sangat menunggunya, termasuk aku. Menurutku Idul Fitri itu adalah hari yang bahagia. Dimana semua orang bersih, terampuni dari dosa, saling berlomba-lomba berbuat kebaikan. Tentunya saling berlomba-lomba juga memakai baju baru, hehehe. Tidak lupa juga Idul Fitri itu hari banyak rezeki, dan banyak makanan tentunya. Pastilah sangat ditunggu-tunggu.
Terlepas dari itu, tahun ini aku bersama keluarga merayakan Idul Fitri di rumah. Biasanya aku dan keluarga merayakannya di kampung halaman di Wonogiri. Karena aku harus ikut test sana sini untuk masuk Perguruan Tinggi, akhirnya Idul Fitri kali ini tidak mudik.
Hal itu menjadi satu point besar intinya. Semua jadi terasa berbeda, terasa asing bagiku dan mungkin juga dirasakan oleh keluargaku. Karena kami mungkin sudah terbiasa dengan suasana Idul Fitri di kampung. Rasanya menjadi aneh dan seperti berasa hari biasa saja. Makna Idul Fitrinya entah kenapa tidak dapat. Atau mungkin hanya perasaanku saja, entahlah.
Tapi disisi lain, ada juga yang menarik. Ketika orang-orang se-RT pada maaf-maafan di depan Masjid. Memang seperti biasa, hanya yang tidak biasa adalah orang-orangnya. Saat dipertemukan menjadi satu, point yang membuatnya menarik adalah wajah, usia, dan kenangan.
Hal itu menjadi satu point besar intinya. Semua jadi terasa berbeda, terasa asing bagiku dan mungkin juga dirasakan oleh keluargaku. Karena kami mungkin sudah terbiasa dengan suasana Idul Fitri di kampung. Rasanya menjadi aneh dan seperti berasa hari biasa saja. Makna Idul Fitrinya entah kenapa tidak dapat. Atau mungkin hanya perasaanku saja, entahlah.
Tapi disisi lain, ada juga yang menarik. Ketika orang-orang se-RT pada maaf-maafan di depan Masjid. Memang seperti biasa, hanya yang tidak biasa adalah orang-orangnya. Saat dipertemukan menjadi satu, point yang membuatnya menarik adalah wajah, usia, dan kenangan.
Aku melihat begitu banyak wajah-wajah yang sangat ku kenal dulu ketika aku kecil hingga aku dewasa seperti ini, banyak sekali berubah. Menjadi sholeh dan sholehah, menjadi Mas dan Mbak, menjadi Ibu dan Bapak, juga menjadi Kakek dan Nenek.
Aku juga melihat banyak usia yang kini berubah semakin dewasa dan menua. Padahal dulu teman sepermainan juga.
Dan yang paling special dan tetap tidak akan berubah adalah kenangan. Aku melihat banyak kenangan, ketika aku bertemu dengan mereka, berkumpul bersama, saling maaf-maafan. Seketika aku mengingat kembali kenangan-kenangan bersama mereka. Yang dulu teman sepermainan, seperjuangan, sepertualang, dan mungkin sepernakalan hahaha.
Mengenang kembali apa yang pernah Aku lewati bersama dia, atau dia, atau dia dia dia. Cukup membuat aku tersenyum dan tertawa dalam hati.
Yang tersisa di benakku saat itu adalah "Ternyata waktu memang cepat berlalu, dan kita semua sudah banyak berubah."
Aku juga melihat banyak usia yang kini berubah semakin dewasa dan menua. Padahal dulu teman sepermainan juga.
Dan yang paling special dan tetap tidak akan berubah adalah kenangan. Aku melihat banyak kenangan, ketika aku bertemu dengan mereka, berkumpul bersama, saling maaf-maafan. Seketika aku mengingat kembali kenangan-kenangan bersama mereka. Yang dulu teman sepermainan, seperjuangan, sepertualang, dan mungkin sepernakalan hahaha.
Mengenang kembali apa yang pernah Aku lewati bersama dia, atau dia, atau dia dia dia. Cukup membuat aku tersenyum dan tertawa dalam hati.
Yang tersisa di benakku saat itu adalah "Ternyata waktu memang cepat berlalu, dan kita semua sudah banyak berubah."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar