Minggu, 03 Agustus 2014

Sembunyi

    Aku sudah melangkah sampai sejauh ini. Dengan kerapuhan hati yang terpaksa harus kuat. Aku tetap berdiri dengan kedua kakiku yang mungkin sebentar lagi akan jatuh. Aku harus bersabar, yang sebenarnya tidak bisa menyamai kesabaran yang dimiliki seorang Rasul. Aku harus ikhlas, yang sebenarnya aku sendiri tidak tahu. Apakah dimata-Mu ya Allah swt. aku benar benar bisa ikhlas?

    Aku bisa menahan rasa sakit raga ini, tapi terlalu sakit jiwa ini terluka. Perlahan lahan membunuh mental, mati rasa. Hati ini selalu menjerit, berteriak ingin bebas. Air mata ini selalu jatuh, tak dapat menahan pedihnya.

    Aku selalu bertanya tanpa ada jawab. Apakah aku masih sanggup melangkah? Apakah aku bisa menahan sakitnya? Apakah aku mampu ikhlas dan melupakan pedihnya? Apakah aku benar benar sendiri menghadapi semua ini?

    Aku memang sendiri. Bukan hanya di luar sana, bahkan kepedihan itu ada dalam keluarga kecilku.

    Aku harus berusaha keras mempertahankan sesuatu, menyembunyikan lukaku, agar hanya aku saja yang terluka. Agar keluargaku tidak kecewa. Agar keluargaku tidak terluka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar